17 October, 2025, 7:53 am

Artikel

"Apakah Orang Dewasa Membutuhkan Vaksin?"

Vaksinasi bukan hanya untuk anak-anak saja. Perlindungan dari beberapa vaksin pada masa kanak-kanak dapat hilang seiring waktu. Anda mungkin juga berisiko terkena penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin karena usia, pekerjaan, gaya hidup, perjalanan, atau kondisi kesehatan Anda. Sayangnya kesadaran akan pentingnya vaksinasi pada orang dewasa masih rendah. Padahal pemberian vaksin pada orang dewasa memiliki manfaat yang sama dengan pemberian vaksin pada anak-anak.
 
Dengan menerima vaksin, Anda tidak saja melindungi diri sendiri dari penularan penyakit, tetapi juga ikut memutus rantai penyebarannya dan menghentikan wabah penyakit yang terjadi di suatu daerah.
 
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, berikut jenis-jenis vaksin yang dibutuhkan orang dewasa:
 
1. Influenza
Risiko terkena flu dapat berkurang sekitar setengahnya setelah seseorang mendapatkan vaksin influenza. Bila kamu masih bisa terserang flu setelah mendapatkan vaksin, kemungkinan berkembangnya gejala yang berat akan semakin kecil, dan flu dapat sembuh dalam waktu singkat.
Semua orang orang dewasa perlu mendapatkan vaksin flu, khususnya ibu hamil, orang dengan masalah kesehatan jangka panjang, dan orang di atas 65 tahun. Penting untuk mendapatkan suntikan setiap tahunnya karena virus influenza selalu berevolusi. 
 
2. Tdap
Pemberian vaksin Tdap berfungsi untuk mencegah infeksi tetanus, difteri, dan, pertusis (batuk rejan) yang dapat menyebabkan penyakit serius sampai kematian. Semenjak vaksin ini diperkenalkan, kasus tetanus dan difteri telah turun 99% dan batuk rejan telah turun hingga 80%.
Bukan cuma anak-anak saja, orang dewasa juga perlu mendapatkan booster Tdap setiap 10 tahun. Vaksin ini bahkan diwajibkan untuk orang-orang yang mengalami masalah dengan sistem kekebalan tubuhnya. 
 
3. Hepatitis A dan B
Vaksin ini juga wajib dilakukan setelah dewasa guna mencegah infeksi virus Hepatitis A dan B yang menyebabkan penyakit hati. Pemberian vaksin hepatitis A umumnya diberikan sebanyak dua dosis, dengan jarak 6 bulan. Sementara, vaksin hepatitis B membutuhkan tiga suntikan. Jarak pemberian dosis Hepatitis B pertama dan kedua adalah sebulan. Kemudian, dosis ketiganya diberikan setidaknya dua bulan setelah mendapatkan dosis kedua.
 
4. HPV
Infeksi human papillomavirus (HPV) berisiko menyebabkan menyebabkan kanker serviks, vulva, dan vagina pada wanita serta kanker penis pada pria. Virus ini juga dapat menyebabkan kanker dubur, kanker tenggorokan, kanker mulut dan kutil kelamin. Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak laki-laki dan perempuan pada usia 11 atau 12 tahun.
Namun, wanita yang berusia di bawah 26 tahun dan pria yang belum berusia 21 tahun masih bisa mendapatkannya. Vaksin HPV tersedia dalam tiga dosis. Dokter biasanya akan memberikan dosis kedua selang 1-2 bulan setelah suntikan pertama. Dosis ketiganya akan dilanjutkan setelah 6 bulan.
 
5. Pneumokokus
Infeksi bakteri pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi darah, dan kematian. Ada dua vaksin untuk mencegahnya, yaitu PCV dan PPSV. Vaksin PCV dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun, smentara PPSV lebih dianjurkan untuk orang yang berusia 65 tahun ke atas dengan 1 dosis seumur hidup.
 
6. Measles and Rubella (MR)
Vaksin MR adalah pengganti vaksin MMR yang saat ini sudah tidak tersedia di fasilitas kesehatan masyarakat. Kini, program vaksin MR menjadi prioritas pemerintah Indonesia sebagai upaya mengendalikan penyakit menular Campak dan Rubella. Meskipun imunisasi MMR sudah di berikan saat masa kana-kanak, vaksin MR tetapi diperlukan untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit campak dan Rubella. 
Pemberian vaksin MR wajib untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Ibu hamil juga wajib mendapatkan vaksin MR sebelum hamil untuk mencegah keguguran dan cacat pada bayi. 
 
7. BCG
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Vaksin BCG dapat memberi kekebalan tubuh terhadap bakteri mematikan tersebut. Itu sebabnya, vaksin BCG direkomendasikan untuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa berusia 16–35 tahun, terutama yang berisiko tinggi terpapar TB. Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin ini sebelumnya juga wajib melakukan vaksin BCG.
 
8. Cacar Air
Varicella zoster merupakan virus penyebab cacar air. Kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan vaksin cacar air. Vaksin cacar air biasanya diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak 4–8 minggu. Sebelum melakukan vaksin cacar air, pastikan kamu belum pernah mengidap cacar air dan tidak mengidap penyakit tertentu, seperti kanker atau HIV.
 
9. Herpes zoster
Virus herpes zoster adalah penyebab cacar api atau herpes zoster. Herpes zoster ditandai dengan munculnya bintil yang mirip seperti cacar air. Area di sekitar bintil ini dapat membengkak dan menghasilkan luka lepuh.
Nah, bintil yang timbul ini bisa menimbulkan sensasi gatal, terbakar, sakit kepala sampai kelemahan. Vaksin herpes zoster dapat mencegah herpes zoster sebanyak 50 persen. Pemberian vaksin herpes zoster hanya dilakukan dengan satu dosis saja. 
 
10. COVID-19
Semenjak virus COVID-19 merebak, pemerintah Indonesia mewajibkan semua orang dewasa untuk mendapatkan vaksin COVID-19 untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Vaksin COVID-19 untuk dewasa diberikan sebanyak 2 kali dengan jumlah 0,5 mL per dosis. Pemberian vaksin kedua berjarak 2 minggu hingga 3 bulan dari vaksin pertama, tergantung jenis vaksin yang digunakan. 
 
Vaksinasi tidak hanya berperan penting dalam mencegah penularan penyakit pada anak-anak, tapi juga orang dewasa. Maka dari itu, pastikan Anda mengikuti vaksinasi dewasa sesuai jadwal.
 
 
Referensi:
Halodoc. Diakses pada 2022. 10 Jenis Vaksin yang DIbutuhkan Orang Dewasa.
Web MD. Diakses pada 2022. What Is The Vaccine Schedule for Adults?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Recommended Adult Immunization Schedule for ages 19 years or older, United States, 2022.
Immunize.org. Diakses pada 2022. Vaccinations for Adults.