Intermittent Fasting atau dalam istilah awam adalah diet dengan jeda waktu makan, telah dilakukan oleh berbagai artis dan berbagai orang terkenal di dunia. Diet ini tidak memerlukan berbagai makanan ataupun berbagai larangan, cukup dengan mengatur jadwal makan yang berkisar dari 6-10 jam dalam satu hari. Menurut penelitian dari Harvard Medical School. Makanan yang kita makan dipecah oleh enzim di usus kita dan akhirnya berakhir sebagai molekul di aliran darah kita. Karbohidrat, terutama gula dan karbohidrat seperti tepung dan nasi, dengan cepat dipecah menjadi gula, yang digunakan sel kita untuk energi. Jika sel kita tidak menggunakan semuanya, kita menyimpannya di sel lemak kita sebagai lemak. Tapi gula hanya bisa masuk ke sel kita dengan insulin, hormon yang dibuat di pankreas. Insulin membawa gula ke dalam sel lemak dan menyimpannya di sana. Dengan kadar insulin yang rendah, maka tubuh kita akan menggunakan cadangan lemak untuk menghasilkan energi.
Intermittent Fasting dibagi menjadi beberapa cara yaitu ;
- 16/8 Intermittent Fasting
16/8 adalah diet yang ditujukan untuk pemula, dengan menunjukan bahwa 16 jam berpuasa dengan waktu makan sebanyak 8 jam. Diet ini memberikan banyak kesempatan untuk pemula dikarenakan dalam waktu 16 jam berpuasa, sebagian besar tidak terasa dikarenakan di waktu malam juga tubuh akan beristirahat sehingga di waktu pagi hanya menunggu untuk berbuka. Sebagai contoh jika anda melakukan puasa dengan terakhir makan jam 8 malam, maka anda diperbolehkan makanan jam 12, dengan tentu memperhatikan protein dan karbohidrat yang seimbang.
- Eat-Stop-Eat
Untuk anda yang belum berhasil menurunkan berat badan dengan cara 16/8, maka eat stop eat adalah solusinya, dengan maksmimal berpuasa dalam 24 jam selama 2 hari, dan dalam hari lainnya anda dapat makan. Cara ini tetap mengharuskan kita untuk makan dengan baik dengan segala gizi dan protein terbaik untuk anda.
Di sisi lain, cara intermittent fasting juga perlu Anda perhatikan agar tidak dilakukan dengan ekstrem. Hal ini dikarenakan diet intermittent fasting yang dilakukan secara ekstrem dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti:
- Suasana hati yang mudah berubah.
- Perubahan jam tidur atau bahkan insomnia.
- Pusing atau sakit kepala.
- Mudah merasa lapar.
- Mual dan muntah.
- Lemas.
- Hipotensi atau tekanan darah rendah.
Langkah awal yang perlu Anda lakukan sebelum menjalani diet intermittent fasting adalah melakukan konsultasi dengan ahli gizi guna memastikan program diet yang Anda lakukan sesuai dengan kondisi kesehatan dan dapat memberikan hasil optimal.
Di Klinik Utama Perisai Husada, Anda dapat berkonsultasi dengan Spesialis Gizi Klinik kami dr. Ikbal Gentar Alam, Sp.GK, M.Kes., AIFO mengenai diet terbaik untuk Anda untuk menghasilkan diet yang berjenjang sehingga pola diet anda akan terus menerus dilakukan secara optimal.
Sumber :
Intermittent Fasting is it all its Cracked Up to be. Medical News Today. Diakses tahun 2023.
Intermittent Fasting Guide to Beginners. The food Dellers. Diakses tahun 2023
Intermittent Fasting Surpsing Update. Health Harvard Edu. Diakses tahun 2023